Wartawan 789 Telusur Sungai 4 Jam Naik Perahu Ketek Gali Potensi Wisata,  Burai Ku Kini Mulai Buram 

inidianews.com-Kamis 15 Mei 2025, para wartawan 789 melakukan kegiatan wisata telusur Sungai di wilayah Kabupaten Ogan Ilir, seperti apa cerita dan temuannya , berikut laporan wartawan  Inidianews.com mengikuti perjalanannya secara lansung.

Tempat pukul 9.18 Wib, 4 Perahu Ketek membawa 40 wartawan 789 , yang dibagi menjadi masing-masing 10 orang untuk satu perahu.

Startnya di Dermaga di Desa Talang Pangeran Kecamatan Pemulutan Barat Kabupaten Ogan Ilir dengan finish di Desa Burai Kecamatan Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir , yang duhulu atau sejak tahun 2018 menyandang sebagai Desa Kampung warna warni, dan destinasi wisata air, hanya saja kampung warna warni sudah tidak terlihat lagi sekarang ini .

Namun sebelum melanjutkan perjalanan wisata , saya ingin menjelaskan secara singkat, angka 789 yang satu kata dengan wartawan,”Wartawan 789”. Ini maksudnya para wartawan yang memulai menyandang profesinya menjadi Jurnalistik, sejak tahun 1970-an, 1980-an dan 1990-an, penulis sendiri masuk di era tahun 1990-an.

Para Wartawan 789 berinisiasi untuk mengangkat wisata Ogan Ilir, rencana ini disambut baik Bupati Ogan Ilir Panca Wijaya Akbar, singkat cerita, yayasan wartawan789 akhirnya menjadwalkan kegiatan telusru sungai 15 Mei 2025 yang sebelumnya sempat tertunda, karena cuaca kurang mendukung.

Kegiatan telusur sungai melibatkan Dinas Kominfo dan Statistik Ogan Ilir, Dinkes, BPBP serta Dishub, Disperindag, Disporpa dan unsur lainnya .

Nah sebelum 4 perahu membawa wartawan telusur Sungai Ogan dan Sungai Kelekar, ada sedikit prihatin melihat bangunan dermaga Desa Talang Pengeran yang sudah tidak terawat lagi, dan menebarkan aroma kurang sedap, toilet didua tempat pada sisi kiri dan kanan dari bangunan dermaga ,sudah tidak berfungsi dan dipenuhi kotoran sampah dan kotoran lainnya .

Kembali dengan wisata telusur sungai, sebelum wartawan 789 memulai mengarungi sungai yang diperkirakan bakal memakan waktu 4-5 jam sesuai penjelasan Drs Iklim Cahya MM , selaku panitia dari utusan wartawan 789.

“Perjalanan telusur sungai yang akan kita lakukan ini dimulai Dermaga Desa Talang Pengeran dengan melintasi beberapa desa seperti Desa Sri Banding, Kamal dan Sukamerindu Kecamatan Pemulutan Barat. Lalu Desa Sudimampir, Penyandingan, Tunas Aur, Talang Aur, Ulak Bedil, Ulak Banding, Muara Penimbung, Tanjung Seteko dan Indralaya termasuk kawasan Tanjung Senai Kecamatan Indralaya. Kemudian Desa Tanjung Pering dan Tanjung Baru Kecamatan Indralaya Utara, hingga finish di Desa Burai, bakal memakan waktu hingga 4-5 jam dengan menggunakan perahu ketek,’’terang Ica begitu sapaan dari Drs Iklim Cahya MM.

Sebelum memulai perjalanan, para wartawan yang rata-rata berusia berkepala 5 ke atas ini diwajibkan untuk mengenakan rompi pelampung sebagai safety perjalanan di sungai.

Perjalananpun dimulai, 4 perahu meluncur dengan kecepatan rendah, kalau diumpamakan di jalan darat berkisar 20 km perjam hehehe. Kalau naik speed boat dengan kapasitas mesinnya 40 pk, pasti cerita perjalanannya beda, asyik dan tidak jenuh.

Faktanya demikian, baru 1 jam perjalanan dengan perahu ketek, para wartawan sudah terlihat mulai jenuh, sisa waktu 3 jam yang akan ditempuh, Anda bisa rasakan sendiri diatas perahu ketek, tanpa aktifitas, tanpa bekal seperti makanan ringan dan air mineral, rasa jenuh memuncak, para wartawan sudah terlihat ngantuk, ada yang tertidur, duduk sudah gelisah, belum lagi rasa lapar sudah dirasakan, karena tidak ada bekal diperjalanan yang disiapkan oleh panitia, apalagi sepanjang mata memadang hanya air sungai yang sudah mulai menyempit , karena banyaknya tumbuhan air , seperti eceng gondok, rumput air lainnya tumbuh subur hingga memenuhi separuh sungai.

Belum lagi pemandangan yang kurang sedap di lihat, yakni WC terapung, ternyata masih banyak warga yang tinggal dibantaran sungai di beberapa desa yang dilintasi membuang hajatnya disungai alias sembarangan hingga merusak lingkungan, Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) masih belum dilaksanakan oleh warga atau bisa jadi pemerintah sudah tidak lagi menyuarakan PHBS tersebut.

Karena tujuan telusur sungai yang dilakukan wartawan 789 ini untuk melihat potensi wisata air yang ada di Bumi Caram Seguguk Kabupaten Ogan Ilir, rasanya WC terapung disungai tersebut harus di “Libas” habis.
Dan ada yang kritikan yang dilontarkan oleh salah satu wartawati senior Hj Ida Syahrul , dia melihat setiap desa yang dilintasinya tidak ada petunjuk atau tulisan nama desa dibantaran sungai.

“Kami tidak melihat petunjuk atau tulisan yang menyebutkan Anda telah memasuki Desa……, tidak ada ada sama sekali,’’cetusnya .

Singkat cerita wartawan 789 tiba di Desa Burai sekitar pukul 13.20 Wib, dengan kondisi lapar dan haus , setelah melaksanakan salat zuhur, makan, peserta mendengar paparan Kepala Desa Burai Erik mengenai program kedepan mengenai ekowisata Desa Burai yang “Luar Biasa” kita tunggu hasilnya ?.

Pada acara tersebut hadir Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Hedra Kudeta mewakili Bupati, Kepala BPBD Edy Rachmat, Kadis Kominfo Ferdian, acara sendiri dipandu oleh MC kondang Happy OY, yang pernah dipercaya menjadi MC saat kunjungan Presiden RI Parbowo Subianto pada acara penanaman padi serentak se Indonesia di Pemulutan Ogan Ilir.

Penulis sendiri yang sejak awal mengitu perjalanan Desa Burai , untuk menjadi salah satu destinasi wisata yang bisa diandalkan di Kabupaten Ogan Ilir, kondis terkini justru cukup memprihatinkan.

Seperti Gazebo Knock Down bantuan Pertamina sudah tidah terawat lagi, lantai papannya sudah mulai bolong-bolong dan rapuh, kotoran hewan berserakan, kolam renang yang dibangun Pertamina juga akhirnya tidak selesai secara tuntas , sebab lahannya dikabarkan bermasalah.

Desa Burai yang mulai dilirik dan dibenahi sejak tahun 2018 untuk menjadi destininasi wisata sepertinya masih jauh dari harapan dengan kondisi sekarang ditahun 2025 ini . Padahal penghargaan tingkat nasional yang diberikan Desa Burai sudah disandangnya, seperti Kampung Berkualitas 2020, Juara 2 Anugerah Pesona Indonesia Terpopuler 2021,Juara 5 Desa Wisata terbaik kategori Cleanliness, Health, Safety and Environment Sustainability (CHSE) pada ADWI 2021, Proper gold dari Pertamina Tahun 2022. Hanya saja predikat perhargaan tersebut tidak berbanding lurus dengan fakta dilapangan.

Oh Burai-ku yang sejak awal dipersolek tidak kunjung kecantikanmu terlihat ,kini Buraiku .. menjadi… Buram (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *